Jejak Nenek Moyang T-rex: dari Asia ke Amerika

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa nenek moyang Tyrannosaurus rex atau T-rex berasal dari Asia dan kemudian menyeberangi ‘jembatan darat’ menuju Amerika Utara sekitar 70 tahun yang lalu. Penelitian ini, berjudul ‘Rise of the king: Gondwanan origins and evolutions of megaraptoran dinosaurs,’ dipimpin oleh Cassius Morrison, seorang mahasiswa doktoral paleontologi di University College London. Menggunakan pemodelan matematika, penelitian ini menyimpulkan bahwa nenek moyang T-rex mungkin tiba di Amerika Utara setelah menyeberangi Selat Bering antara Siberia dan Alaska.

Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan yang lebih dekat antara T-rex dengan Tarbosaurus di Asia daripada predator top Amerika Utara seperti Daspletosaurus. Daerah di mana nenek moyang T-rex bermukim pada saat itu merupakan rumah bagi hutan hujan beriklim sedang, dengan iklim yang mirip dengan British Columbia saat ini. Menurut Morrison, nenek moyang Tyrannosaurus mungkin jumlahnya lebih sedikit daripada dinosaurus herbivora yang menjadi mangsanya, seperti halnya predator puncak seperti singa di zaman modern.

Studi ini juga menemukan bahwa pertumbuhan ukuran T-rex meningkat dengan cepat selama periode suhu global yang menurun. Tim peneliti menemukan bahwa adaptasi ini kemungkinan disebabkan oleh iklim lebih dingin yang memungkinkan T-rex untuk berkembang lebih besar. Faktanya, T-rex bisa memiliki berat hingga 9 ton ketika dinosaurus lainnya yang sejenis punah, memberikan mereka keunggulan di rantai makanan. Temuan ini menyoroti bahwa T-rex terbesar muncul di Amerika Utara dan Selatan selama Periode Kapur dan terus tumbuh hingga akhir zaman dinosaurus.

Pendapat dari ahli paleontologi Steve Brusatte menunjukkan bahwa penelitian ini mampu melacak evolusi Tyrannosaurus dari waktu ke waktu dan membandingkannya dengan perubahan iklim. Keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang asal-usul dan evolusi Tyrannosaurus rex, yang secara menarik mengungkap bagaimana dinosaurus pemakan daging ini menjadi pemimpin di ekosistem mereka berkat evolusi dan adaptasi dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Source link