Nissan Boss Admits Mistake: SEO-Friendly News Update

CEO baru Nissan menghadapi tugas sulit dalam memulihkan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan. Keputusan drastis segera diambil dengan pemangkasan pekerjaan, penutupan pabrik, pengurangan kerumitan suku cadang, dan penghentian pengembangan model tertentu. Masalah ini muncul sejak Nissan menetapkan target penjualan yang tidak realistis sekitar satu dekade yang lalu. Faktanya, pengiriman kendaraan jauh dari target yang ditetapkan, dengan hanya mencapai 3,3 juta unit pada tahun fiskal terakhir.

Carlos Ghosn, mantan pemimpin Nissan, mungkin menjadi salah satu faktor penyebab masalah perusahaan ini dengan rencana ambisius yang tidak tercapai. Bos baru Nissan menekankan bahwa masalah yang mendasari telah dibiarkan berkembang tanpa ada tindakan yang memperbaikinya. Untuk memulihkan keuangan perusahaan, langkah-langkah strategis telah diambil dengan “rencana Re:Nissan” untuk memangkas biaya.

Selain itu, Nissan juga memperkuat hubungan dengan Renault, Mitsubishi, serta mitra dari Cina, Dongfeng. Meskipun pemotongan biaya dan aliansi sangat penting, Nissan juga harus fokus pada pengembangan produk baru. Lebih dari 10 model baru dijadwalkan untuk diluncurkan di beberapa wilayah, termasuk SUV listrik, crossover, dan mobil listrik lainnya. Meskipun bos baru menunjukkan minatnya pada mobil sport, fokus saat ini adalah pada SUV, sedan, dan minivan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan.

Dengan langkah-langkah besar yang diambil untuk memulihkan Nissan, harapannya adalah perusahaan ini akan kembali ke jalur yang benar dan sukses di pasar otomotif.

Source link