Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ukuran ikan badut atau clown fish mengalami penyusutan sebagai akibat dari suhu laut yang semakin meningkat. Tim peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Newcastle, Inggris, melakukan penelitian pada ikan badut yang lebih dikenal sebagai ‘ikan Nemo’ setelah kesuksesan film animasi Finding Nemo. Dalam penelitian ini, 134 ikan badut dipantau selama periode lima bulan gelombang panas laut pada tahun 2023 di pusat konservasi di Papua Nugini. Beberapa hasil mengejutkan ditemukan, di antaranya adalah bahwa ikan tersebut akan menjadi lebih kecil ketika suhu air meningkat, menandakan kemampuan ikan badut untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.
Gelombang panas laut yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim mempengaruhi terumbu karang dan kehidupan laut lainnya. Dari 134 ikan badut yang diteliti, sebanyak 100 di antaranya mengalami penyusutan, yang meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup dari kondisi ‘mendidih’ di laut hingga 78 persen. Meskipun peneliti menemukan bahwa ikan-ikan kecil dapat bertahan hidup selama gelombang panas laut, penyusutan ini dapat mengurangi reproduksi dan berdampak buruk bagi populasi ikan badut.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa ikan badut yang menyusut bersamaan dengan pasangannya memiliki peluang lebih tinggi untuk bertahan hidup. Keseimbangan kekuatan antara betina dan jantan, serta hubungan simbiosis dengan anemon laut, memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup ikan badut. Pasca penelitian ini, tim peneliti berencana untuk mengeksplorasi lebih lanjut mekanisme di balik kemampuan ikan badut untuk tumbuh dan menyusut tergantung pada kondisi lingkungan. Semoga penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang adaptasi makhluk laut terhadap perubahan lingkungan.