Eropa Sukses Ciptakan Gerhana Matahari Buatan: Penjelasannya

Eropa menggunakan dua satelit untuk menciptakan Gerhana Matahari buatan di luar angkasa, sebuah percobaan yang diumumkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Dua satelit tersebut, Coronagraph dan Occulter, terbang dalam formasi berjarak 130 meter selama beberapa jam tanpa dikendalikan dari Bumi untuk menciptakan gerhana buatan. Percobaan ini memberikan data yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman ilmuwan tentang Matahari dan atmosfernya.

Misi Proba-3 ini merupakan misi terbang lintas antariksa pertama ESA dan pertama di dunia. Satelit-satelit ini membentuk Gerhana Matahari buatan di ruang angkasa dengan melemparkan bayangan yang dikontrol secara presisi dari satu platform ke platform lainnya untuk membuka pandangan yang berkelanjutan terhadap korona Matahari. NASA juga mengonfirmasi bahwa misi Proba-3 ini akan membantu ilmuwan dalam studi korona Matahari, angin Matahari, aliran materi, dan lontaran massa korona.

Proba-3 telah berhasil menciptakan 10 gerhana buatan, termasuk yang terlama selama lima jam. Foto-foto korona Matahari yang dihasilkan selama gerhana diproses oleh tim ilmuwan di Observatorium Kerajaan Belgia. ESA menyatakan bahwa gambar-gambar dari misi Proba-3 akan membantu pemodelan komputer korona Matahari, memberikan gambaran yang komprehensif tentang fenomena Matahari yang berdampak pada planet kita. Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan pemahaman kita tentang Matahari dan atmosfernya.

Source link

Exit mobile version