Keraton Yogyakarta tetap menjadi destinasi wisata terpopuler di Indonesia, dengan nilai sejarah dan kebudayaan yang kaya. Tahun 2025, harga tiket masuk Keraton Yogyakarta diatur berdasarkan kewarganegaraan dan usia pengunjung. Untuk wisatawan domestik, harga tiket untuk dewasa adalah Rp15.000 dan anak-anak Rp10.000, sedangkan untuk wisatawan mancanegara, harga tiket dewasa Rp25.000 dan anak-anak Rp20.000. Anak usia 0-2 tahun dapat masuk gratis.
Tujuan dari kebijakan harga tiket ini adalah memberikan akses luas kepada masyarakat sekaligus mendukung pelestarian budaya dan sejarah Keraton Yogyakarta. Keraton Yogyakarta buka setiap hari Selasa hingga Minggu, pukul 08.00–14.00 WIB. Lokasinya yang strategis, di Jl. Rotowijayan No. 1, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, menjadikannya mudah dijangkau dari berbagai ikon wisata populer di Yogyakarta.
Sejarah panjang Keraton Yogyakarta terkait erat dengan Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, yang membagi Kerajaan Mataram menjadi dua kekuasaan, Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pangeran Mangkubumi, yang kemudian menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono I, mendirikan Keraton Yogyakarta di lokasi pesanggrahan Garjitawati. Bangunan keraton dipengaruhi oleh arsitektur Jawa yang kental dengan nilai budaya, namun juga menunjukkan pengaruh budaya asing.
Tak hanya mengagumkan secara visual, Keraton Yogyakarta juga memiliki beberapa museum bernilai sejarah, seperti Museum lukisan, Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Museum batik, dan Museum kereta kencana. Wisata ke Keraton Yogyakarta bukan hanya melihat bangunan bersejarah, tapi juga merupakan perjalanan mendalam ke dalam sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat Jawa yang masih terjaga hingga saat ini. Saat berkunjung, pastikan untuk menyimak koleksi dan informasi sejarah yang disajikan dengan baik di setiap museum Keraton Yogyakarta.
