Bupati Pati, Sudewo, tengah menjadi sorotan publik setelah mengeluarkan kebijakan kontroversial terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Kebijakan tersebut menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat karena kenaikan pajak hingga 250 persen dianggap memberatkan terutama bagi kalangan masyarakat kecil. Meskipun Sudewo menjelaskan bahwa langkah tersebut untuk percepatan pembangunan di Pati dengan dana dari pajak akan dialokasikan untuk infrastruktur, termasuk renovasi RSUD RAA Soewondo, namun hal ini tidak meredam kekecewaan masyarakat.
Sudewo sendiri memiliki latar belakang pendidikan dari SMAN 1 Pati dan lulus dari Universitas Sebelas Maret dengan gelar Sarjana Teknik Sipil pada 1991. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan magister di Universitas Diponegoro dan memulai karier di dunia konstruksi sebelum terjun ke sektor pemerintahan sebagai CPNS. Melalui perjalanan karirnya, Sudewo aktif di dunia politik dan terpilih sebagai Bupati Pati mulai 2025.
Meskipun kariernya yang cemerlang secara politik, kebijakan kenaikan pajaknya menciptakan ketegangan dengan masyarakat. Kritik tajam terhadap kebijakannya terus terjadi baik di media sosial maupun dalam bentuk demonstrasi. Bupati Pati ini tetap teguh dengan keputusannya meskipun menuai protes, dengan alasan langkah ini diperlukan untuk mendukung pembangunan daerah setelah 14 tahun tanpa penyesuaian tarif. Sudewo siap menghadapi reaksi masyarakat terhadap kebijakannya dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dan layanan publik.
