Djamari Chaniago, seorang perwira senior militer yang sudah pensiun sejak tahun 2004, telah resmi menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) setelah reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo di Istana Negara. Sebagai sosok yang memiliki pengalaman dalam lingkungan militer, Djamari kini dihadapkan pada tugas dan tantangan baru dalam mengelola keamanan dan politik Indonesia di era Kabinet Merah Putih.
Sejak karirnya dimulai setelah lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada tahun 1971, Djamari telah meniti langkah dari prajurit lapangan hingga mencapai pangkat kehormatan Jenderal TNI (Purn). Dengan berbagai pengalaman penting selama bertugas, seperti menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara, Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat, hingga Kepala Staf Brigade Infanteri 18 Kostrad, Djamari telah membuktikan kemampuannya di berbagai posisi strategis dalam militer.
Setelah berkiprah di dunia militer, Djamari juga terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat dan Fraksi ABRI. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang pada tahun 2015 sebelum pelantikannya sebagai Menko Polkam. Penghargaan istimewa yang diberikan oleh Presiden Prabowo berupa kenaikan pangkat kehormatan dari Letnan Jenderal Purnawirawan menjadi Jenderal TNI (Purn) Kehormatan merupakan bentuk apresiasi atas pengabdiannya selama puluhan tahun di bidang militer.
Dengan latar belakang yang kaya akan pengalaman baik di militer maupun politik, Djamari Chaniago siap mengemban tanggung jawab barunya sebagai Menko Polkam Indonesia. Profil dan jejak karirnya yang cemerlang menunjukkan bahwa ia memiliki kapasitas yang sangat mumpuni untuk menjalankan tugasnya dengan baik dalam menjaga stabilitas keamanan dan politik negara.
