Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang melaporkan bahwa tingkat kerusakan surat suara Pemilihan Umum 2024 dari hasil tahap sortir dan lipat hanya sekitar 0,2 hingga 0,3 persen.
“Lebih baik kita sebut saja surat suara yang kurang layak digunakan. Kemarin sudah dilaporkan ke KPU RI, rata-rata 0,2 sampai 0,3 persen,” kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom di Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Ia menjelaskan bahwa kondisi surat suara kurang layak tersebut antara lain terdapat bercak dan sobek, namun tingkat standar deviasinya masih aman di bawah 0,5 persen.
“Dan itu bukan kesalahan KPU, tetapi karena memang proses produksinya. Tugas sortir dan lipat memang adalah untuk memastikan surat suara agar dalam kondisi semua layak untuk digunakan,” tambahnya.
KPU Kota Semarang telah mengajukan penggantian atas surat suara kurang layak tersebut.
“Saya kira masih sangat bisa dimaklumi dan aman, dan itu sudah kami ajukan penggantiannya. Pada intinya, dilakukan penggantian,” jelasnya.
Saat ini, tahapan yang sedang berlangsung adalah pengepakan surat suara ke dalam kotak suara. Pada Minggu (28/1), proses pengepakan surat suara dilakukan di Kecamatan Ngaliyan dan akan disusul di kecamatan-kecamatan lainnya.
Untuk distribusi logistik Pemilu 2024, KPU Kota Semarang telah menjadwalkan pada awal Februari ke seluruh kecamatan di kota tersebut.
“Rencana mulai awal Februari, kami distribusi logistik ke seluruh kecamatan. Modelnya bertahap, ya. Di satu hari, mungkin ada satu, dua kecamatan yang kami kirim,” ujarnya.