Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X mengisahkan pentingnya menjaga kondusifitas Indonesia setelah pemilihan presiden pada 14 Februari yang lalu, yang akan diikuti oleh putaran kedua pada 26 Juni 2024.
Berikut adalah kutipan dari unggahan tersebut:
“Putaran kedua pada 26 Juni 2024, pastikan soliditas seluruh rakyat Indonesia dalam menjaga kondusifitas pilpres putaran kedua, simulasi ulang sirekap dan audit sistem OCR yang dianggap lucu, tertibkan oknum yang telah melanggar peraturan dalam putaran pertama sebelumnya, semua Pejabat / KADES yang terlihat memobilisasi warga akan tunduk pada UU PEMILU terkait netralitas aparatur sipil negara. Kali ini jangan main-main! #pemilu2024 #PemiluDamai2024”
Tetapi, apakah benar KPU telah mengumumkan resmi putaran kedua pada 26 Juni 2024?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran, unggahan tersebut disertai dengan simulasi dari media iNews tentang kemungkinan putaran kedua. Simulasi itu diunggah di kanal YouTube iNews dengan judul “Antisipasi Putaran Kedua Pilpres, Ini Jadwal dan Skemanya” pada 13 Februari.
Saat ini, hitung cepat KPU menunjukkan paslon 01 Anies-Muhaimin dengan 24,49 persen, paslon 02 Prabowo-Gibran dengan 58,83 persen, dan paslon 03 Ganjar-Mahfud dengan 16,68 persen.
Pemilu putaran kedua akan dilaksanakan jika tidak ada pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50 persen dari total suara sah dengan syarat minimal 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia.
Klaim: KPU telah meresmikan jadwal pemilihan presiden putaran kedua pada 26 Juni 2024.
Rating: Misinformasi
Cek fakta: Disinformasi! Foto Presiden Jokowi memanggil sejumlah ketua partai politik ke Istana setelah pemilu
Cek fakta: Hoaks! Video Surya Paloh-Prabowo bertemu setelah Pemilu 2024 pada 20 Februari
Baca juga: KPU menyatakan bahwa logistik Pemilu siap untuk dua putaran
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
