Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah video yang diunggah di YouTube menceritakan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dipenjara karena melawan perintah Jokowi. Sebelumnya, Hasto dilaporkan oleh Hendra dan Bayu Setiawan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya karena pernyataannya di televisi. Berikut narasi dalam video tersebut: “MENGERIK4N AKIBAT MELAWAN JOKOWI, HASTO DISERET KE PENJARA”. Namun, apakah benar Hasto dipenjara karena melawan perintah Jokowi?
Penjelasan: Berdasarkan laporan ANTARA, Hasto dipanggil oleh Polda Metro Jaya dan diperiksa selama 2,5 jam pada Selasa (4/6). Dia dilaporkan oleh dua orang bernama Hendra dan Bayu Setiawan pada 26 Maret 2024 dan 31 Maret 2024 dengan Laporan Polisi Nomor LP/B/1735/III/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA dan LP/B/1812/III/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA terkait pernyataannya dalam wawancara di salah satu stasiun televisi pada Selasa (4/6). Hasto juga menilai bahwa wawancara yang dilakukannya di televisi nasional bukan merupakan tindak pidana, melainkan produk jurnalistik.
Hasto menyebutkan bahwa para pakar dan tokoh pro demokrasi menganggap bahwa pelaporan terhadapnya merupakan upaya kriminalisasi untuk membungkam kebebasan pers dan kebebasan berpendapat yang merupakan hak asasi manusia. Video tersebut juga mengutip berita dari Kompas yang menyoroti pemanggilan Hasto ke Polda Metro Jaya.
Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa klaim Hasto dipenjara karena melawan perintah Jokowi adalah keliru. Oleh karena itu, klaim tersebut dikategorikan sebagai disinformasi.
Fakta: Hasto tidak dipenjara karena melawan perintah Jokowi
Rating: Disinformasi
Selain itu, ada juga fakta lain yang perlu diverifikasi untuk memastikan kebenarannya, seperti surat resmi dari KPU terkait penunjukan Gibran sebagai cawapres dan klaim hoaks tentang pernyataan Mahfud Md terkait Jokowi. Juga disebutkan bahwa KPK memastikan profesionalitas penyidik terkait pemeriksaan staf Hasto.
Penulis: Tim JACX
Editor: Indriani
Hak Cipta © ANTARA 2024
