Berita tentang Prabowo subianto yang humanis, tegas dan berani

Didukung oleh PBB, Program Makanan Bergizi Gratis: Investasi Penting dan Efektif dalam Meningkatkan Gizi

Didukung oleh PBB, Program Makanan Bergizi Gratis: Investasi Penting dan Efektif dalam Meningkatkan Gizi

Jakarta – Jeffrey Sachs, seorang ekonom dan advokat SDGs di bawah Sekretaris Jenderal PBB, menganggap program makanan bergizi gratis sebagai bentuk investasi dan cara efektif bagi negara untuk meningkatkan gizi masyarakatnya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sachs saat menghadiri seminar publik yang diadakan oleh Prakerja, United in Diversity Foundation (UID), dan The Sustainable Development Solutions Network (SDSN) beberapa waktu lalu, yang ringkasannya dapat ditemukan di website prakerja.go.id.

Sachs menyatakan bahwa program ini merupakan ide yang sangat baik dan efektif dalam meningkatkan nutrisi masyarakat. Meskipun biayanya tidak murah, namun jika dilaksanakan dengan baik, program ini dapat menjadi investasi dengan dampak yang signifikan. Program makanan bergizi gratis ini juga memberikan manfaat bagi anak-anak, ibu hamil, dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Sachs menjelaskan bahwa program ini memberikan kesempatan bagi anak-anak dan ibu hamil untuk mendapatkan asupan makanan bergizi secara teratur, untuk mencegah stunting dan kekurangan gizi yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan mental. Selain itu, program ini juga mendukung proses belajar mengajar dan penciptaan tenaga kerja berkualitas di masa depan.

Implementasi program makanan bergizi gratis ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 2, yaitu mengatasi kelaparan dan malnutrisi. SDGs, dengan 17 tujuan, menjadi panduan untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua orang.

Rencana Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, untuk memberikan makanan bergizi gratis kepada para siswa telah disepakati oleh pemerintah dan DPR RI dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Source link