Kaukus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI) dan Koalisi Rakyat Tangkap Koruptor (KORTAK) bersatu untuk menggelar aksi damai di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Jakarta. Dalam aksi ini, massa aksi dari berbagai organisasi aktivis nasional menuntut KPK untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan skandal korupsi yang melibatkan Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa. Mereka menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam penegakan hukum serta mengusulkan agar KPK segera turun ke Melawi, Kalimantan Barat, untuk melakukan audit investigasi menyeluruh terkait kasus tersebut.
Aktivis yang tergabung dalam KAMAKSI dan KORTAK menjelaskan bahwa aksi hari ini hanya sebagai pemanasan dalam rangka mendorong KPK untuk bertindak tegas terhadap kasus korupsi yang dilaporkan. Mereka juga menyoroti lonjakan kekayaan Bupati Melawi yang dianggap tidak proporsional dengan PAD kabupaten tersebut. Beberapa dugaan kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang disorot meliputi penggelapan anggaran pengadaan air bersih, praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), serta dugaan penyalahgunaan wewenang selama menjabat sebagai Bupati.
Presidium aktivis nasional ini berniat untuk terus mendesak APH agar mengusut tuntas kasus korupsi Bupati Melawi yang diduga merugikan negara hingga Rp. 200 miliar. Mereka menekankan bahwa dana yang disalahgunakan tersebut seharusnya dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat, seperti membangun sekolah, infrastruktur, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan suara bersatu, mereka menolak tebang pilih dan menyerukan tegaknya keadilan dalam penegakan hukum di Indonesia.