Mengenal Tikus Pulau Gag Raja Ampat: Ancaman Punah Akibat Tambang

Wilayah Raja Ampat, terkenal dengan aktivitas pertambangan nikelnya, turut menyisakan cerita mengenai kehidupan fauna di sana. Salah satu ceritanya adalah tentang tikus Pulau Gag yang mengalami ancaman kepunahan. Raja Ampat, sebagai kawasan perairan dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, telah diakui sebagai UNESCO Global Geopark pada tahun 2023. Dalam wilayah ini, terdapat keanekaragaman hayati yang unik, seperti tikus Pulau Gag (Rattus nikenii) yang terancam punah.

Tikus Pulau Gag merupakan hewan endemik Pulau Gag yang pertama kali dideskripsikan pada tahun 2010. Ukuran tubuh tikus ini bervariasi, dengan panjang tubuh sekitar 135-300 mm dan panjang ekor 138-165 mm. Meskipun terlihat mirip dengan Tikus Berduri Besar Papua, tikus ini memiliki ciri-ciri yang khas seperti bulu kasar dan berduri, serta warna keabu-abuan di punggung dan warna cokelat muda di perut.

Di daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), tikus Pulau Gag masuk dalam kategori Critically Endangered setelah menghadapi ancaman dari aktivitas pertambangan dan penambangan batu. Untuk menjaga keberlangsungan hidupnya, pemerintah telah mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) empat perusahaan yang beroperasi di Raja Ampat. Meskipun demikian, operasi tambang PT GAG Nikel di Pulau Gag tetap berjalan sesuai dengan analisis dampak lingkungan. Sebagai upaya perlindungan terhadap spesies endemik ini, langkah-langkah pengawasan terus dijalankan oleh pemerintah.

Source link